Perbandingan Metode Klasifikasi dengan Teknik Resampling pada Kejadian Gagal Ginjal Kronis di Kalimantan Utara

Authors

  • Putri Ramatillah Ramadhana Badan Pusat Statistik
  • Nofita Istiana Politeknik Statistika STIS

DOI:

https://doi.org/10.47709/dsi.v5i1.6002

Keywords:

Gagal Ginjal Kronis, Teknik Resampling, Metode Klasifikasi

Abstract

Gagal ginjal kronis adalah penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan global. Di Indonesia, Kalimantan Utara memiliki prevalensi kejadian gagal ginjal kronis tertinggi yaitu sebesar 0,64%. Penduduk usia produktif di provinsi tersebut merupakan salah satu kelompok penduduk yang rentan terhadap penyakit ini. Gagal ginjal kronis lebih banyak terjadi pada perempuan, namun perkembangan keparahannya lebih cepat pada laki-laki dimana prevalensi penduduk laki-laki yang melakukan hemodialisis adalah sebesar 18,41% sementara perempuan 0%. Fakta ini disayangkan karena penduduk laki-laki lebih banyak yang bekerja dibanding perempuan dan memiliki produktivitas lebih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui variabel penting yang berperan pada kejadian gagal ginjal kronis penduduk laki-laki usia produktif melalui pemodelan klasifikasi dan penerapan teknik resampling terbaik. Penerapan teknik resampling perlu dilakukan karena data yang digunakan memiliki kasus ketidakseimbangan kelas. Teknik resampling yang dibandingkan adalah SMOTE dan SMOTE + Tomek Links dengan metode klasifikasi Random Forest, Naïve Bayes, regresi logistik, dan regresi logistik Firth. Hasil penelitian ini, metode klasifikasi terbaik adalah Naïve Bayes dan teknik resampling terbaiknya adalah SMOTE. Variabel penting yang berperan pada kejadian gagal ginjal kronis laki-laki usia produktif ini adalah usia, konsumsi minuman energi, klasifikasi wilayah, konsumsi makanan instan, dan konsumsi minuman manis.

Downloads

Published

2025-07-01

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.